Pages

Sunday 23 May 2010

Zue: A memoir

Dear Sayangku,

Realiti itu bukanlah satu kesempurnaan yang sering dibayangkan. Ibarat menggapai pelangi yang tidak kesampaian. Hanyalah satu ilusi. Ianya boleh diibaratkan seperti kompas yang rosak, utaranya ada di mana-mana.

Kadang-kadang kemesraan itu ditemui setelah orang lain dahulu menikmatinya. Kadang-kadang senyuman itu akhirnya akan menjadi tangisan hati yang tidak kedengaran.



Sayang,

You make me smile. You made my day. Having you by my side is precious. But we were trying hard, you were doing you best. Perfectly. You give me everything. We have done a lot of growing up. When I watch you walked away, I never thought that I said I'm fine. Tapi soal kasih dan sayang itu kerja Tuhan. Sometimes we have to leave it to God, my baby. You have to go. Finally. You can't wait any longer.

The moment we meeting, it was like deja vu. But I can't be here forever. So as you. It is so hard to accept the facts. But no matter how hard, how strong, I will fine. I am weird because I hate goodbyes. I will miss you, forever.



Ich leibe dich,
You know precisely how strong the feeling,
Zue




p/s: this is to my baby my heart my love my soul, my all: LAPPY

p/s/s: akan hantar lappy ke tempat yang jauh. Ke tempat orang yang tak kenal. It hurts me enough. Bagi benda yang kita sayang kepada entah siapa-siapa dan tak tahu macam mana dia layan is suck!! I wish I have another choice.

Unfortunately, I haven't.


 

Blog Template by YummyLolly.com